Pasar saham atau Bursa Asia-Pasifik diprediksi jatuh karena investor bersiap untuk keputusan suku bunga Federal Reserve AS pada hari Rabu. The Fed diperkirakan akan menyetujui apa yang akan menjadi kenaikan suku bunga ke-11 sejak Maret 2022.
Pasar saham menilai sudah pasti jika The Fed akan menyetujui kenaikan seperempat poin persentase yang akan membawa suku bunga acuan pinjaman ke kisaran target 5,25%-5,5%. Itu akan mendorong batas atas tingkat dana federal ke level tertinggi sejak Januari 2001.
Melansir laman CNBC, Rabu (26/7/2023), di Australia, kontrak berjangka untuk S&P/ASX 200 berada di 7.313, lebih rendah dari penutupan terakhir indeks di 7.339,7, menjelang angka inflasi bulan Juni.
Angka inflasi muncul menjelang keputusan suku bunga Reserve Bank of Australia pada 1 Agustus, dan akan menjadi pertimbangan utama bagi bank sentral.
Di Jepang, Nikkei 225 ditetapkan untuk pembukaan yang lemah, dengan kontrak berjangka di Chicago di 32.655 dan pasangannya di Osaka di 32.620 dibandingkan dengan penutupan terakhir indeks di 32.682,51.
Indeks Hang Seng Hong Kong juga akan turun setelah mencatat kenaikan lebih dari 4% pada hari Selasa, dengan kontrak berjangka di 19.390 dibandingkan dengan penutupan HSI di 19.434,4.
Sebelumnya, ketiga indeks utama Wallstreet berakhir lebih tinggi, dengan Dow Jones Industrial Average terus memperpanjang kemenangan beruntunnya menjadi 12 hari.
Indeks 30-saham naik 0,08% untuk menandai reli terpanjang sejak Februari 2017, sementara S&P 500 menambahkan 0,28% dan Nasdaq Composite naik 0,61%.
Wallstreet
Bursa saham Amerika Serikat (AS) atau wall street kompak melesat pada penutupan perdagangan saham Selasa, 25 Juli 2023.
Indeks Dow Jones kembali melonjak sehingga membukukan kenaikan beruntun terpanjang dalam lebih dari enam tahun seiring pelaku pasar menimbang laporan laba terbaru.
Dikutip dari CNBC, Rabu (26/7/2023), pada penutupan perdagangan wall street, indeks Dow Jones bertambah 26,83 poin atau 0,08 persen menjadi 35.438,07. Kenaikan indeks Dow Jones ini mencapai 12 kali berturut-turut dan merupakan reli terpanjang sejak Februari 2017.
Indeks S&P 500 naik 0,28 persen ke posisi 4.567,46. Indeks Nasdaq melonjak 0,61 persen menjadi 14.144,56.
Sementara itu, saham General Motors turun 3,5 persen melemah 3,5 persen bahkan setelah produsen mobil tersebut menaikkan panduan laba setahun penuh. Sementara itu, saham General Electric naik hampir 6,3 persen yang didukung pendapatan yang lebih kuat dari perkiraan pada kuartal II 2023.
Di sisi lain, saham UPS tergelincir 1,9 persen setelah mencapai kesepakatan tentatif fengan serikat Teamsters Union, untuk hindari pemogokan.
Selain itu, saham Banc of California naik 11 persen dan PacWest Bancorp merosot 27 persen. Sebuah laporan dari the Wall Street Journal yang mengutip dari sumber mengatakan Banc of California sedang dalam pembicaraan lanjutan untuk membeli PacWest.
Pelaku pasar di wall street mencerna hasil dari rentetan laporan laba sejauh ini dengan nama-nama teknologi yakni Alphabet dan Microsoft yang rilis laporan keuangan setelah penutupan perdagangan. Hampir 130 perusahaan S&P 500 telah melaporkan laba kuartal II. Dari nama-nama tersebut, sekitar 79 persen telah melampaui harapan, demikian data FactSet.
Investor juga menanti keputusan bank sentral AS atau the Federal Reserve (the Fed) pada Rabu pekan ini. Selain itu, investor juga akan mencerna komentar ketua the Fed Jerome Powell terkait prospek ekonominya.