Harga Minyak stabil di perdagangan Asia pada hari Rabu(4/12) setelah naik tajam pada sesi sebelumnya karena Israel mengancam akan menyerang Lebanon jika gencatan senjata dengan Hizbullah gagal.
Namun, momentum Minyak terhenti oleh data industri yang menunjukkan peningkatan tak terduga dalam persediaan Minyak AS. Sentimen juga sebagian besar tetap gelisah sebelum pertemuan OPEC+ pada hari Kamis, di mana kartel tersebut secara luas diperkirakan akan menunda rencana untuk meningkatkan produksi
Namun, Minyak mempertahankan beberapa premi risiko karena Israel dan Hizbullah berulang kali melanggar gencatan senjata yang baru-baru ini diumumkan. Meningkatnya ketegangan antara Rusia dan Ukraina juga membuat para pedagang gelisah.
Minyak mentah berjangka Brent yang berakhir pada bulan Februari turun 0,1% menjadi $73,58 per barel, sementara Minyak mentah berjangka West Texas Intermediate turun 0,1% menjadi $69,50 per barel pada pukul 20:51 ET (01:51 GMT). Kedua kontrak melonjak lebih dari 2% pada hari Selasa.(Azf)
Sumber: Investing.com