Emiten perdagangan bahan bakar minyak dan gas (migas) yakni PT Indah Prakasa Sentosa Tbk (INPS) terpantau melonjak dan sudah menyentuh auto reject atas (ARA) pada perdagangan sesi II Rabu (13/9/2023).
Per pukul 14:28 WIB, saham INPS melejit 34,72% ke posisi Rp 260/saham. Bahkan, saham INPS sudah menyentuh ARA.
Saham INPS sudah ditransaksikan sebanyak 6.817 kali dengan volume sebesar 23,9 juta lembar saham dan nilai transaksinya sudah mencapai Rp 5,63 miliar. Adapun kapitalisasi pasarnya saat ini mencapai Rp 169 miliar.
Hingga pukul 14:28 WIB, di order bid atau beli, antrian beli pada harga Rp 260/unit atau batas atasnya pada hari ini, menjadi antrian yang paling banyak pada sesi II hari ini, yakni mencapai 15.666 lot atau sekitar Rp 407 juta.
Sedangkan di order offer atau jual, belum ada antrian yang tertera kembali, menandakan bahwa saham INPS sudah menyentuh ARA.
Belum diketahui secara pasti penyebab melonjaknya saham INPS pada sesi I hari ini. Namun, ada potensi bahwa saham INPS tengah digerakan.
Sebagai informasi, INPS merupakan emiten yang bergerak di bidang perdagangan bahan bakar migas. Selain itu, INPS juga menjalan bisnis logistik dan pergudangan. Saat ini perusahaan memiliki dua gudang yang masih di sewa di Sumatera Utara dan Kalimantan.
INPS didirikan pada 15 Januari 1988 dan mulai beroperasi secara komersial pada tahun 1988. Berdasarkan Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan INPS adalah berusaha dalam bidang perdagangan, pembangunan, pertanian, industri, percetakan, pengangkutan, perbengkelan dan jasa.
Saat ini usaha utama INPS adalah bergerak dibidang distribusi BBM (Bahan Bakar Minyak), LPG (Liquified Petroleum Gas), dan bahan bahan kimia, perdagangan BBM dan pelumas, kendaraan angkutan (transportasi), logistik dan jasa.
Pada tanggal 29 Maret 2018, INPS memperoleh pernyataan efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk melakukan Penawaran Umum Perdana Saham INPS (IPO) kepada masyarakat sebanyak 150.000.000 saham dengan nilai nominal Rp100,- per saham dengan harga penawaran Rp276,- per saham. Saham-saham tersebut dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tanggal 28 Mei 2018.
Dari struktur pemegang sahamnya, PT Surya Perkasa Sentosa menjadi pengendali saham INPS, di mana Surya Perkasa Sentosa memiliki sebanyak 477.669.769 lembar atau sekitar 73,49%.
Selain Surya Perkasa Sentosa, ada PT Sinar Ratu Sentosa yang juga merupakan pengendali INPS, yakni sebanyak 45.000.000 lembar atau sekitar 6,92%. Selanjutnya ada Promenade Link Limited yang memiliki saham INPS sebanyak 41.812.360 atau sekitar 6,43%.
Sisanya yakni masyarakat publik sebesar 85.517.871 lembar atau sekitar 13,16%.