
Emiten pertambangan tembaga dan emas terbesar kedua di Indonesia milik Grup Salim yakni PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN) terpantau berbalik arah terkoreksi pada perdagangan sesi II Rabu (13/9/2023), setelah sempat melesat hingga 2% lebih pada perdagangan sesi I hari ini.
Per pukul 13:52 WIB, saham AMMN ambles 2,59% ke posisi Rp 5.650/unit. Saham AMMN pada hari ini diperdagangkan di kisaran harga Rp 5.600 – Rp 5.950 per unit. Bahkan, saham AMMN sempat melesat 2,59% ke posisi Rp 5.950/unit pada awal perdagangan sesi I hari ini.
Meski ambles, tetapi sejak IPO, saham AMMN masih meroket hingga 233,33%. Sedangkan dalam sebulan terakhir, saham AMMN juga masih melejit hingga 75,55%.
Saham AMMN sudah ditransaksikan sebanyak 17.381 kali dengan volume sebesar 91,33 juta lembar saham dan nilai transaksinya sudah mencapai Rp 533,72 miliar. Adapun kapitalisasi pasarnya saat ini mencapai Rp 406,32 triliun.
Hingga pukul 13:52 WIB, di order bid atau beli, antrian beli pada harga Rp 5.425/unit, menjadi yang paling banyak pada sesi II hari ini, yakni mencapai 16.422 lot atau sekitar Rp 8,9 miliar.
Sedangkan di order offer atau jual, antrian jual di harga Rp 5.850/unit, menjadi yang paling banyak di sesi II, yakni mencapai 4.983 lot atau sekitar Rp 2,9 miliar.
Saham AMMN berbalik terkoreksi setelah kemarin sempat melesat. Sebelumnya pada Senin awal pekan ini, Bursa Efek Indonesia (BEI) memberi peringatan kepada PT Amman Mineral International Tbk. (AMMN) bahwa telah terjadi peningkatan harga saham AMMN yang di luar kebiasaan (Unusual Market Activity).
“Dengan ini kami menginformasikan bahwa telah terjadi peningkatan harga saham AMMN yang di luar kebiasaan (Unusual Market Activity),” tulis manajemen BEI, Senin (11/9).
Meskipun demikian, pengumuman UMA tidak serta merta menunjukkan adanya pelanggaran terhadap peraturan perundang- undangan di bidang pasar modal.
Informasi terakhir mengenai perusahaan yercatat adalah informasi tanggal 5 September 2023 yang dipublikasikan melalui website PT Bursa Efek Indonesia (BEI) tentang laporan bulanan registrasi pemegang efek.
“Sehubungan dengan terjadinya Unusual Market Activity atas saham AMMN tersebut, perlu kami sampaikan bahwa Bursa saat ini sedang mencermati perkembangan pola transaksi saham ini,” ungkapnya.
Sehingga, para investor diharapkan untuk memperhatikan jawaban perusahaan tercatat atas permintaan konfirmasi bursa, mencermati kinerja perusahaan tercatat dan keterbukaan informasinya, mengkaji kembali rencana corporate action perusahaan tercatat apabila rencana tersebut belum mendapatkan persetujuan RUPS, dan mempertimbangkan berbagai kemungkinan yang dapat timbul di kemudian hari sebelum melakukan pengambilan keputusan investasi.
Dari pemegang sahamnya per 31 Juli 2023, PT AP Investment menjadi pengendali AMMN, yakni sebanyak 11.204.034.620 lembar atau sekitar 15,58%.
Kemudian ada PT Sumber Gemilang Persada yang menggenggam sebanyak 23.332.191.394 lembar atau sekitar 32,44%, PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC) sebanyak 15.167.510.552 lembar atau 21,09%, PT Alpha Investasi Mandiri sebanyak 5.156.437.390 lembar atau sekitar 7,17%, PT Pesona Sukses Cemerlang sebanyak 4.729.377.112 atau sektiar 6,58%.
Terakhir yakni masyarakat publik non warkat menggenggam sebanyak 12.326.330.588 lembar atau setara dengan 17,14%.