Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melanjutkan penguatan sejak Senin (28/8) pada Selasa (29/8/2023).
IHSG ditutup melompat 0,52% ke 6.957,83, dengan sebanyak 256 saham naik, 268 saham turun, dan 230 stagnan.
IHSG kembali menguat, di tengah masih optimisnya pelaku pasar global. Pasar hingga kini masih mengevaluasi pernyataan baru dari Ketua bank sentral Amerika Serikat (AS), Federal Reserve (The Fed) pada Simposium Jackson Hole, Jumat pekan lalu.
Selain itu, beberapa saham juga turut menjadi penopang IHSG pada akhir perdagangan Selasa.
Saham teknologi PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) menjadi saham yang menopang IHSG paling besar pada Selasa, yakni mencapai 11 indeks poin. Saham GOTO pun kembali menyentuh level psikologis Rp 90/saham, setelah Direktur Utama GOTO, Patrick Walujo memborong saham GOTO sebanyak 62,92 juta saham Seri A.
Ketua The Fed, Jerome Powell menunjukkan beberapa tanda berlanjutnya pertumbuhan ekonomi dan belanja konsumen yang kuat, namun mengindikasikan bahwa bank sentral akan “melanjutkan dengan hati-hati” kenaikan suku bunga tambahan.
Selain itu, ekonomi AS yang di gadang-gadang akan terjadi resesi nyatanya malah makin menguat.
Hal tersebut membuat para investor optimis akan keadaan ekonomi AS yang masih solid sehingga instrumen risiko menjadi menarik.
Ekspektasi investor soal suku bunga pada rapat The Fed edisi September adalah tidak ada kenaikan atau kembali ditahan. Menurut perangkat Fedwatch, 80% investor yakin Powell akan menahan suku bunga meskipun ada peluang kembali naik setelahnya.
Selain itu, pelaku pasar di dalam negeri juga masih merespons langkah BI kembali menahan suku bunga acuannya.
BI memutuskan untuk kembali mempertahankan suku bunga acuannya di level 5,75%. Hal ini sesuai dengan konsensus CNBC Indonesia yang memproyeksikan BI akan menahan suku bunga acuan BI 7-Day Reverse Repo Rate (BI7DRR).
Saat ini, pelaku pasar di dalam negeri menanti rilis data inflasi terbaru Indonesia pada periode Agustus 2023. Inflasi RI pada Agustus 2023 diprediksi naik menjadi 3,32% secara tahunan (year-on-year/yoy), dari sebelumnya pada Juli lalu sebesar 3,08%.
Namun secara bulanan (month-to-month/mtm), inflasi RI pada Agustus 2023 diprediksi turun menjadi 0,1%, dari sebelumnya sebesar 0,21% pada Juli lalu.
Analisis Teknikal
Foto: Teknikal Teknikal |
IHSG dianalisis berdasarkan periode waktu harian (daily) menggunakan moving average (MA) dan Fibonacci retracement untuk mencari resistance dan support terdekat.
Pada Selasa, IHSG membentuk candle bullish marubozu. IHSG kembali mendekati level resistance penting di 6.971 (Fibonacci 100%).
Penembusan ke atas level tersebut akan menentukan apakah IHSG akan membentuk pola cup and handle yang biasa menjadi indikator bullish atau masih akan kembali sideways.
Pergerakan IHSG juga dilihat dengan indikator teknikal lainnya, yakni Relative Strength Index (RSI) yang mengukur momentum.
RSI merupakan indikator momentum yang membandingkan antara besaran kenaikan dan penurunan harga terkini dalam suatu periode waktu.
Indikator RSI berfungsi untuk mendeteksi kondisi jenuh beli (overbought) di atas level 70-80 dan jenuh jual (oversold) di bawah level 30-20. Dalam grafik harian, posisi RSI naik ke 62,22.
Sementara, dilihat dari indikator lainnya, Moving Average Convergence Divergence (MACD), garis MACD memotong garis sinyal dari bawah, menandai golden cross (sinyal bullish).
Hari ini, IHSG berpotensi menguji resistance terdekat di 6.960 dan 6.971 (Fibonacci 100%) sebelum menentukan arah berikutnya. Level support terdekat untuk IHSG b