Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat pada perdagangan Senin (28/8/2023).
IHSG ditutup naik 0,38% ke posisi 6.921,73. IHSG kembali menyentuh level psikologis 6.900, setelah pada perdagangan Kamis dan Jumat pekan lalu sempat kembali ke level psikologis 6.800.
Beberapa saham juga turut menjadi penopang IHSG pada akhir perdagangan Senin.
Saham perbankan raksasa berkapitalisasi pasar terbesar keempat di Bursa Efek Indonesia (BEI) yakni PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) menjadi penopang terbesar IHSG pada Senin.
IHSG berhasil menguat, di tengah cerahnya bursa saham global pada Senin dan akhir pekan lalu,seiring investor mencerna pidato Ketua bank sentral AS (Federal Reserve/The Fed) di simposium ekonomi Jackson Hole, membuat pasar kembali optimisme.
Optimisme pasar munculdipicu oleh keyakinan Ketua The Fed, Jerome Powell terhadap berlanjutnya pertumbuhan ekonomi di AS, ketika ia menyebutkan belanja konsumen yang “sangat kuat” dan tanda-tanda awal pemulihan di pasar perumahan.
Dia menegaskan kembali komitmen The Fed untuk menurunkan inflasi kembali ke target 2%.
“Perekonomian mungkin tidak melambat seperti yang diharapkan. Sepanjang tahun ini, pertumbuhan PDB (produk domestik bruto) telah melampaui ekspektasi dan melampaui tren jangka panjang, dan data belanja konsumen baru-baru ini sangat kuat,” kata Powell.
Powell menyampaikan pidatonya, mengatakan The Fed siap menaikkan suku bunga lebih lanjut untuk memerangi inflasi di Simposium Jackson Hole.
Meski ada kelanjutan kenaikan suku bunga, tetapi banyak investor yangoptimisme bahwa The Fed mendekati akhir dari siklus kenaikan suku bunganya.
Berdasarkan perangkat CME FedWatch terbaru, pelaku pasar memperkirakan The Fed akan kembali menahan suku bunga acuannya pada pertemuan edisi September sebesar 80,5%.
Selain itu, pelaku pasar di dalam negeri juga masih merespons langkah BI kembali menahan suku bunga acuannya.
BI memutuskan untuk kembali mempertahankan suku bunga acuannya di level 5,75%. Hal ini sesuai dengan konsensus CNBC Indonesia yang memproyeksikan BI akan menahan suku bunga acuan BI 7-Day Reverse Repo Rate (BI7DRR).
Analisis Teknikal
Foto: Teknikal Teknikal |
IHSG dianalisis berdasarkan periode waktu harian (daily) menggunakan moving average (MA) dan Fibonacci retracement untuk mencari resistance dan support terdekat.
Pada Senin, IHSG membentuk candle bullish marubozu. IHSG kembali ke atas area penting, level psikologis 6.900 dan level 6.880 (Fibonacci 78,6%). IHSG sejauh ini masih sideways sejak awal Agustus lalu.
Pergerakan IHSG juga dilihat dengan indikator teknikal lainnya, yakni Relative Strength Index (RSI) yang mengukur momentum.
RSI merupakan indikator momentum yang membandingkan antara besaran kenaikan dan penurunan harga terkini dalam suatu periode waktu.
Indikator RSI berfungsi untuk mendeteksi kondisi jenuh beli (overbought) di atas level 70-80 dan jenuh jual (oversold) di bawah level 30-20. Dalam grafik harian, posisi RSI naik ke 57,65.
Sementara, dilihat dari indikator lainnya, Moving Average Convergence Divergence (MACD), garis MACD di bawah garis sinyal dengan kecenderungan mulai menyempit.
Hari ini, IHSG berpotensi menguji resistance terdekat di 6.940 sebelum menentukan arah berikutnya. Level support terdekat untuk IHSG berkisar di level psikologis 6.900 dan level 6.880 (Fibonacci 78,6%).