
Wall street bakal sibuk pekan ini. Hal ini seiring musim laporan keuangan, rilis data ekonomi dan hasil pertemuan bank sentral Amerika Serikat (AS) atau the Federal Reserve (the Fed).
Dikutip dari Yahoo Finance, Senin (24/7/2023), lebih dari 150 perusahaan S&P 500 akan melaporkan hasil kuartalan selama sepekan ke depan dipimpin oleh Microsoft, Alphabet, dan Meta.
Di tengah serbuan rilis laba perusahaan, the Federal Reserve (the Fed) akan mengumumkan keputusan kebijakan terbarunya pada Rabu sore waktu setempat, 26 Juli 2023. The Fed diprediksi akan menaikkan suku bunga acuan 0,25 persen.
Selain itu, kalender ekonomi juga akan membuat investor sibuk dengan rilis produk domestik bruto (PDB) kuartal kedua, kepercayaan konsumen, inflasi dan pandangan awal mengenai aktivitas manufaktur pada Juli sesuai jadwal.
Berita utama ini akan mengikuti kinerja sepekan indeks Dow Jones yang naik 2,1 persen. Sementara itu, indeks Nasdaq turun 0,6 persen dan indeks S&P 500 naik 0,7 persen.
Indeks Nasdaq merosot didorong kinerja Netflix dan Tesla yang mendorong investor mengurangi eksposur terhadap dua saham teknologi itu. Apakah pola ini terus berlanjut selama musim laporan laba perusahaan akan menjadi alur cerita utama pekan ini bagi investor.
Akhir dari Kenaikan Suku Bunga the Fed?
Bank sentral AS atau the Fed akan mengumumkan keputusan kebijakan moneter terbarunya pada Rabu waktu setempat. Data dari CME Group pada Jumat, 21 Juli 2023 menunjukkan harga pasar dalam peluang 99,8 persen kalau the Fed menaikkan kisaran target suku bunga acuan 0,25 persen menjadi 5,25 persen-5,5 persen. Ini akan membawa suku bunga the Fed ke level tertinggi sejak 2001.
“Setelah ditahan pada pertemuan FOMC bulan Juni, kami berharap the Fed menaikkan kisaran target suku bunga the Fed 25 basis poin menjadi 5,25 persen-5,5 persen,” tulis ekonom Bank of America Michael Gapen dalam sebuah catatan pada 19 Juli 2023.